SELAMAT DATANG DIBLOG BEJOSENTOSO

Rabu, 16 Mei 2012

dunia tempat beramal

Nun jauh di sebuah desa terpencil hiduplah sekelompok masyarakat yang memiliki mata pencaharian bertani dan berdagang. Ketika itu hari pasar sedang berlangsung, desa tersebut ramai dikunjungi penduduk desa itu maupun dari desa lainnya. Diantara keramaian pasar ada tiga pemuda yang sedang menjajakan dagangannya, kayu bakar yang mereka bawa dari hutan. Mereka adalah rohmat, Rosyid dan Romli. Kegiatan sehari-hari ketiga pemuda itu mencari kayu-kayu bakar di hutan yang kemudian mereka jual ke pasar. Pekerjaan ini terus mereka lakukan tanpa pernah melirik pada perkejaan lain. Ketiga pemuda sebaya itu sangat akrab satu sama lain. Meskipun demikian ketiganya memiliki perangai yang berbeda. Rohmat adalah pemuda yang sabar, tekun dalam beribadah dan suka bekerja keras. Setelah sholat shubuh di saat matahari belum terbit. Ia sudah pergi menjemput kedua temannya yang dijumpainya masih tertidur lelap untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar. Rosyid kadang menjalankan sholat subuh kadang tidak. Romli si pemalas susah bangun pagi, kadang ia ditinggal saja oleh kedua temannya, karena katanya "Aku masih ngantuk, kalian duluan saja nanti aku menyusul". rohmat memperlihatkan rasa kasih sayang pada semua orang, ia sangat menyayangi saudara dan kedua orang tuannya. Ia juga menyayangi orang-orang di sekelilingnya. Ia akan segera membantu orang-orang yang perlu bantuannya. Temannya, Rosyid sikapnya biasa-biasa saja, ia tidak terlalu antusias dengan lingkungannya. Jika diajak oleh rohmat untuk membantu masyarakat yang meminta bantuan, barulah ia pergi untuk membantu. Tapi Romli pemuda yang cuek, ia merasa tidak harus banyak membantu orang lain, karena menurutnya ia adalah orang miskin yang perlu bantuan orang lain juga. Terhadap keluarganya pun ia tidak punya perhatian. Ia lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Begitulah ketiga sahabat itu memang berbeda, walaupun begitu tetap saja mereka selalu bersama. Sampai suatu ketika mereka sepakat untuk pergi ke hutan sebelah Barat, dengan harapan bisa mendapatkan kayu-kayu bakar yang lebih baik kualitasnya dan lebih banyak dari yang biasa mereka dapatkan. Seperti biasa setelah sholat subuh hari masih gelap rohmat menjemput kedua temannya. Kemudian ketiga pemuda itu berangkat menuju hutan di sebelah barat. Menjelang siang hari sampailah mereka di suatu tempat yang banyak kayu-kayu bakarnya. Mereka mulai mengumpulkan kayu bakar dan mengikatnya. Ketika mereka sedang asyik mengumpulkan kayu bakar tiba-tiba hujan turun sangat deras, disertai dengan guntur dan petir saling bersahutan. Ketika pemuda itu sangat bingung dan takut, mereka berlarian mencari tempat berteduh. "Hai lihat! Ada goa! Ayo kita berteduh di sana! "Teriak rohmat pada kedua temannya. Tak lama kemudian ketiga pemuda itu sudah berada di dalam gua yang sangat gelap. Mereka tidak bisa melihat apapun di sekelilingnya, seakan-akan mata mereka buta karena sangat gelapnya gua itu. "rohmat! Kamu di mana? "Teriak Romli. "Aku di sini! Kamu di mana? Mana Rosyid? "Tanya rohmat. "Aku di sini bersama Romli" kata Rosyid. "Kita jangan berpencar!" pinta rohmat. "Iya! Kita harus tetap bersama "kata keduanya. Mereka berjalan perlahan-lahan, tiba-tiba mereka menginjak benda-benda halus, licin seperti kerikil. "Hai! Kakiku menginjak sesuatu "kata salah satu diantara mereka. "Aku juga. Benda apa ini? "Sahut yang lain. "Seperti batu kerikil tapi terasa lebih halus" kata yang lain lagi. Bersamaan dengan itu mereka dikejutkan oleh suara yang menggema, sehingga terdengar jelas keseluruh ruangan goa. "Siapa yang mengambil benda itu, akan menyesal". "Siapa yang tidak mengambil juga akan menyesal". Dengan penuh konsentrasi mereka mendengarkan suara gaib tersebut. Berulang-ulang suara itu terdengar dan akhirnya lama kelamaan menghilang. rohmat, Rosyid dan Romli mengernyitkan dahi memikirkan apa arti suara gaib itu. "Apakah yang akan diambil? Ada apakah di dalam gua ini? "Begitu pikir mereka. Tetapi yang mereka rasakan hanyalah kerikil-kerikil kecil yang mereka injak. rohmat berkata dalam hati "Kalau aku ambil, aku akan menyesal, kalau tidak aku juga menyesal .. Ah .. ambil saja yang banyak ". Rohmat memenuhi semua kantong baju dan celananya dengan benda itu. Sementara Rosyid berpikir, "Kalau aku ambil aku akan menyesal, kalau tidak, aku juga akan menyesal ... Hmm aku akan ambil segenggam sajalah". Sedangkan Romli berpendapat lain "Ambil akan menyesal, tidak ambil juga akan menyesal, sama-sama menyesal, lebih baik aku tidak ambil saja ". Ketiga pemuda itu diam membisu, mereka sangat ketakutan. "Romli! Rosyid! Kenapa tiba-tiba aku menjadi takut? "Kata rohmat. "Aku juga!" kata keduanya serempak. "Bagaimana kalau kita lari keluar!" ajak rohmat. "Aku setuju. Lebih baik kehujanan dari kita mati ketakutan di dalam goa! "Kata Rosyid. "Tunggu apa lagi! Ayo kita lari sekarang! .. "Kata Romli. Ketiga pemuda itu berlari keluar dari goa. Tanpa terasa mereka berlari terus, menjauh dari goa. Dengan nafas terengah-engah, mereka berhenti dan tanpa disadari hujan pun sebenarnya telah reda. Mereka pun teringat pada benda-benda yang mereka ambil dari dalam goa. Mereka ingin melihat benda apa sebenarnya yang telah mereka ambil. Betapa terkejut mereka demi melihat yang mereka ambil dari dalam goa, ternyata butiran-butiran berlian! "MasyaAllah .. Ini berlian! "Teriak mereka. Rohmat yang seluruh kantong baju dan celananya penuh dengan berlian merasa menyesal, "Waduuuh.! kalau saja aku tahu ini berlian! Aku akan ambil yang lebih banyak lagi. Bila perlu aku buka bajuku untuk mengantongi berlian ini sebanyak-banyaknya! ". Rosyid juga sangat menyesal karena hanya mengambil segenggam. Romli tubuhnya lemas demi melihat kedua temannya memeiliki berlian sedangkan dia tidak memiliki apa-apa, "Oooooh ..! kenapa aku tadi tidak mau ambil barang sedikit pun ...! ". Akhirnya Romli pingsan dengan sejuta penyesalan dalam hatinya. Setelah Romli mulai siuman, ketiganya berunding dan sepakat untuk kembali ke tempat goa itu berada. Romli mengosongkan isi tasnya, diikuti oleh kedua temannya, dengan harapan jika sampai di dalam goa nanti mereka akan mengambil berlian sebanyak-banyaknya. Tapi setelah sampai di mulut goa, mereka sangat terkejut karena mulut goa sudah tertutup oleh sebuah batu besar. Mereka berusaha untuk membukanya, tetapi sia-sia karena goa sudah tertutup rapat dan tidak dapat dibuka lagi. Akhirnya mereka pulang dengan kondisi menyesal karena tidak memperoleh berlian yang lebih banyak lagi. Demikian itulah gambaran pengamalan manusia di dunia dan buah dari pengamalan itu yang kelak akan diperoleh di akherat. Berlian itu menggambarkan praktek-praktek baik. Dimana semua manusia pada hari pembalasan akan menyesal demi melihat pahala yang diberikan oleh Allah begitu banyak. Yang beramal banyak akan menyesal, kenapa tidak beramal lebih banyak lagi. Yang beramal sedikit juga menyesal kenapa hanya beramal sedikit. Apalagi yang tidak beramal, akan menjadi penyesalan yang tiada habisnya. Goa menggambarkan dunia. Dimana belum bisa dibedakan antara orang yang beramal banyak, sedikit maupun yang tidak beramal, sebab balasannya belum kelihatan. Sedangkan goa yang sudah tetutup adalah gambaran dari kematian. Jika kematian sudah tiba, penyesalan datang. Namun penyesalan tinggal penyesalan, yang sudah mati tidak akan bisa kembali ke dunia lagi. Rasulullah SAW telah bersabda: "Setiap orang yang telah mati pasti akan menyesal. Sahabat bertanya, "Mengapa dia menyesal wahai Rasulallah?" Rasulullah menjawab, "Jika dia orang yang beramal baik, akan menyesal mengapa tidak menambah amal kebaikannya (sewaktu hidup di dunia). Jika dia orang yang beramal jelek, akan menyesal mengapa tidak bertobat dan memperbaiki amal jeleknya (sewaktu hidup di dunia). HR. Tirmidzi dan Baihaqi. Selagi Allah masih memberikan umur kepada kita, marilah kita penuhi dengan amalan-amalan yang baik. Jangan sampai menjadi golongan orang-orang yang menyesal di kemudian hari.

belajar dari perang bubat

Alkisah, Majapahit adalah negara kerajaan yang besar di masa lampau, sekitar abad 14. Sang Patih, Gajahmada adalah otak kejayaan Majapahit. Namun, wilayah pasundan adalah satu-satunya daerah di Jawa-bahkan di bumi nusantara yang belum berhasil disatukan (dikuasai) oleh Majapahit. Kekuasaan yang luas membentang dari semenanjung Malaka, Filipina hingga ujung timur tak lengkap tanpa masuknya tatar Sunda, wilayah belakang pekarangan Majapahit sendiri. Dikisahkan dalam keduanya, Hayam Wuruk adalah raja kerajaan besar yang sudah waktunya beristri, namun belum memiliki calon. Hal itu menimbulkan kegelisahan Tribuanatunggadewi, sang ibu yang sekaligus raja sebelum Hayam Wuruk. Diadakanlah seleksi wanita-wanita tercantik Majapahit dengan cara mengirim para pelukis kerajaan ke seluruh wilayah nusantara. Tapi, tak satupun hasil lukisan tersebut yang menggetarkan sang prabu. Kemudian, datanglah ide untuk "mengikutkan" putri raja Sunda Galuh yang terkenal ayu, Dyah Pitaloka Citaresmi. Raja Linggabuana terbuka, namun pelukis majapahit yang dikirimkan kesulitan untuk melukis keelokan wajah sang putri. Dalam keseharian, Dyah Pitaloka Citraresmi adalah putri sunda yang lembut, peduli dengan perempuan sunda, cerdas, banyak membaca (juga kitab-kitab Majapahit), menjaga diri, dan berperangai sopan. Dan juga da cerita lain, sebagai putri sunda yang tangkas, mandiri, memberontak orang tua, dan pandai berkuda. Dyah Pitaloka Citraresmi sudah jatuh hati kepada orang lain sebelum lamaran majapahit datang, Dyah Pitaloka Citraresmi juga sebagai putri yang bisa menjaga karakter karena tidak pernah berbuat lebih jauh. Tapi ada cerita lain, yang mengatakan Dyah Pitaloka Citraresmi sampai menyerahkan 'tubuh'nya sebelum HW berhasil menikahinya. Seperti apa Dyah Pitaloka Citraresmi sebenarnya, kita tak pernah tahu. Satu yang pasti, garis paras Dyah Pitaloka Citraresmi mampu membuat Hayam Wuruk tak bisa berpaling dari lukisan sang putri tatar sunda itu, dan sebuah upacara pernikahan besar pun disiapkan. Namun Gajah Mada tetap keukeh menjadikan pernikahan tersebut sebagai bentuk 'penyatuan' Sunda ke dalam Majapahit. Lalu sampailah pada setting tema cerita, Dyah Pitaloka Citraresmi dan ayahnya berangkat bersama beberapa pengawal ke Majapahit hingga tiba di Bubat, sebuah desa di perbatasan kotaraja. Dan disini, ada yang mengatakan (Hermawan) bahwa Gajah Mada sebagai tokoh dibalik sejarah kelam perang Bubat. Gajahmada menahan Hayam Wuruk untuk menjemput ke Bubat padahal hal tersebut yang dijanjikan bersama sebelumnya. Gajah Mada dan pasukan besarnya lah yang menjemput dan mengatakan pernikahan ini sebuah pertunjukan penyatuan wilayah. Namun, Langit Kresna-yang sangat mengidolakan Gajahmada tampaknya-memutihkan nama Gajah Mada dengan menjadikan kisah pilu tersebut sebagai hasil kerja anak-anak buahnya yang sengaja 'salah' mengartikan keinginannya, sehingga anak buahnya lah yang menjadi sebab onar perang Bubat. Akhirnya sejarah menuliskan peristiwa Bubat, perang tak seimbang antara kujang dan keris sampai raja dan semua pengawal sunda tewas. Sang Putri punya harga diri, maka dihujamkannya kujang kecil ke jantungnya, nyawanya pun meregang. Akhir cerita Perang Bubat. Sebuah kisah dramatis saat menjelang Dyah Pitaloka Citraresmi meninggal, bersamaan dengan datangnya Hayam Wuruk ke tanah Bubat dan Dyah Pitaloka Citraresmi pun sempat melihat ketampanan Hayam Wuruk. Hayam Wuruk memegang tubuh Dyah Pitaloka dan didekapnya sang putri untuk menghembuskan nafas terakhir. Sekedar memetik hikmah dari Perang Bubat: Bukan berarti membuka luka lama orang jawa dengan orang sunda, ada beberapa hal yang bisa dilihat dari peristiwa tersebut: (1) Nabi bersabda, Nikahilah perempuan dari 4 hal: karena hartanya, keturunannya, paras wajah cantiknya dan agamanya. Maka pilihlah engkau yang faham agamanya. Hayam wuruk telah mendapatkan semuanya, kecuali agamanya (karena dulukan agamanya hindu ...!!!) tapi kepribadian Dyah Pitaloka sebagian telah sesuai dengan perempuan muslimah. Penilaian Hayam wuruk yang hanya akan mengambil permaisuri mojang priangan, ternyata hampir sama dengan penilaian saya dan Anda semua, bahwa mojang priangan cantik-cantik. Kecantikan adalah hanya suatu "cassing" tampak luar, yang lebih penting adalah isi dalamnya cassing. Jika isi dalamnya cassing adalah Quran dan Hadist maka tobiat dan kepribadiannya adalah Quran dan Hadist, sehingga mudah dibentuk untuk menjadi wanita shlolihah yang selalu tunduk dan patuh pada perintah Alloh, rosul dan suaminya. Maka, nasehat buat sedang mencari jodoh, lihatlah dulu agamanya, jangan melihat dia dari suku sunda, jawa, padang, dll yang penting faham Quran dan Hadist meskipun Cantik ngga masalah kan ...! (2) Konon ceritanya, kedua orangtua Hayam wuruk, Cakradara dan Tribuawanatunggadewi, tidak merestui pernikahan dengan putri tatar sunda tersebut. karena sudah punya calon permaisuri lain dari sepupunya sendiri yaitu anaknya kudamerta. Konon Kudamerta yang pertama menyerang rombongan temanten sunda, sebelum Gajah Mada datang. Kalau mengacu pada sabda Nabi Muhammad, ternyata inilah yang membuat kerusakan. Nabi SAW bersabda: Ketika melamar pada kamu sekalian orang yang senang karena agama dan budi pekertinya maka segeralah menikahkan, jika tidak menikahkan maka terjadi kerusakan di bumi yang terus-menerus (makin luas) . Hal ini, menjadikan nasehat pada orangtua untuk bersikap arif dan bijaksana terhadap anaknya dalam memilih jodoh, agar tidak terjadi kerusakan di muka bumi

untuk dipahami

Bismillahir Rahmanir Rahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nasehat ini untuk semuanya .......... Untuk mereka yang sudah memiliki arah ......... Untuk mereka yang belum memiliki arah ......... dan untuk mereka yang tidak memiliki arah. Nasehat ini untuk semuanya ....... Semua yang menginginkan kebaikan. Nikah itu ibadah ....... Nikah itu suci ........... ingat itu ...... Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan ..... karena semua itu akan menyebabkan celaka. Jadikan agama sebagai alasan ..... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta .... Namun ...... jika cinta engkau jadikan sbg landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur. Jadikanlah "ALLAH" sebagai landasan ...... Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat ....... Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan ...... Niscaya mawaddah, sakinah dan warahmah akan tercapai. Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu" ..... disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan ....... Jika ini kau lakukan " istanamu "tidak akan langgeng .. Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw .... Beliau tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar ....... . Menjahit bajunya yang robek ........ Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu" ..... Disayang, dimanja dan dilayani suami ...... Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu .... Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu ......... Jangan engkau terlalu menuruti istrimu ...... Jika itu engkau lakukan akan celaka .... Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah ..... Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri. Tegaslah terhadap istrimu ..... Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah ....... Jangan biarkan dia dengan kehendaknya ...... Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth ..... Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang ..... Istrimu bisa menjadi musuhmu .... Didiklah istrimu ... Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim. Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya ...... Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad saw menerima tugas risalah ..... Istrimu adalah tanggung jawabmu .... Jangan kau larang mereka taat kepada Allah ..... Biarkan mereka menjadi wanita shalilah ... Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam .... Jangan kau belenggu mereka dengan egomu ... Jika engkau menjadi istri ... Jangan engkau paksa suamimu menurutimu ... Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah ...... Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami ..... Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya .... Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu .... Jangan kau usik suamimu dengan tangismu .... Jika itu kau lakukan ..... Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka ...... jangan .......... Jika engkau menjadi Ayah ..... Jadilah Ayah yang bijak seperti Lukmanul Hakim Jadilah Ayah yang tegas seperti Ibrahim Jadilah Ayah yang kasih seperti Muhammad saw Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah ...... .... Ajaklah mereka taat kepada Allah ....... Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti ....... Jadikan dia sebagai Ismail yang taat ....... Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka. Mohonlah kepada Allah .......... Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih ..... Anak yang bisa membawa kebahagiaan. Jika engkau menjadi ibu .... Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh .... Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu .... Jadikanlah mereka mujahid ......... Jadikanlah mereka tentara -tentara Allah ..... Jangan biarkan mereka bermanja-manja

kita lahir

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak bisa selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita. Dan apa yang Anda pikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga dari emas dan perhiasan. Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya. Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

selayang pandang

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam kopi dan segelas air. Dimasukkannya kopi itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya," ujar Pak tua itu. "Pahit. pahit sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Ia lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam kopi ke dalam sumur itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?" "Segar," sahut sang pemuda. "Apakah kamu merasakan kopi di dalam air itu? "tanya Beliau lagi. "Tidak," jawab si anak muda. Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam kopi tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah kopi yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu. " Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran " ********************

JIKA ILMU TIDAK SELALU diasah

(KISAH SAUDAGAR KAYA & penebang pohon) Ada seorang saudagar kaya raya dan rendah hati ingin mempekerjakan seorang pekerja yang kuat. Suatu hari dipanggillah seorang karyawan tersebut, "Wahai bapak yg memiliki tubuh yg sangat kuat, aku ingin memberimu hadiah 1000 keping emas, tapi ada syaratnya." "Apa syaratnya tuan?" Tanya sang pekerja. "Saya akan memberikan 1000 keping uang emas kepadamu jika kamu bisa menebang 1000 pohon di kebunku dalam waktu 100 hari, jika dalam 100 hari kamu menebang pohon kurang dari itu maka hadiah tersebut tidak akan aku berikan "jawab sang saudagar. Wow ... berarti dengan menebang pohon dia akan dibayar dengan sekeping uang emas ? Dengan modal badan yang kuat dan kapak yang tajam serta impian untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, sang karyawan menyanggupi, "Saya akan melakukannya tuan." Persyaratan itu berusaha dipenuhi dengan diperlihatkan keberhasilannya menebang 20 pohon dengan mudah di hari pertama, setelah itu sang karyawan itu pun pulang untuk istirahat sambil membawa kapak yg digunakan menebang pohon tersebut. Sang karyawan berpikir saat di hari pertama saja sudah berhasil menebang 20 pohon, hampir bisa dipastikan jika persyaratan itu pasti terpenuhi. Ternyata setelah tiba hari ke-100 Persyaratan itu "gagal" terpenuhi karena sang pekerja hanya mampu menebang 500 pohon. Lalu dimana letak kegagalannya??? Padahal tubuh sang pekerja keras dan semangatnya begitu tinggi? Apakah karena tidak terbiasa menebang pohon? Tapi di hari pertama kan sudah berhasil menebang 20 pohon? Jadi kalau dihitung khan 100 x 20 = 2000 pohon? Bahkan seharusnya bisa selesai dalam 50 hari? Lalu dimana letak kesalahannya??? Setelah diteliti secara detail akhirnya di temukanlah sebuah kesalahan yg sangat fatal, yaitu sang petani itu hanya mengandalkan kekuatannya dia menggunakan kapaknya setiap menebang pohon secara terus-menerus dan lupa mengasahnya sehingga hari demi hari kapak itu menjadi tumpul dan tidak setajam ketika hari pertama. Sahabat ... Bila kisah di atas kita hubungkan dengan kehidupan kita ... ternyata masih banyak diantara kita yang melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan sang pekerja tersebut. Sang pekerja sebenarnya sudah bagus, dia berani mengambil tantangan sang saudagar dan menggapai impian 1000 keping emas untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Karena berapa banyak orang yang tidak berani mengambil tantangan dan menggapai impian yang besar. Mereka memiliki prinsip hidup seperti air mengalir saja. Tidak perlu tujuan dan cita-cita yang besar. Dan sang petani tidak seperti itu, dia berani menggapai impian yang besar dan berani membayar harganya. Tetapi impian besar dan semangat tinggi tidak cukup ... Kita memiliki cita-cita dan impian yang besar ... Menjadi manusia yang SUKSES dalam segala hal ... Sukses sebagai pribadi yang baik dan sholeh sampai akhir hayat ... Sukses membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah ... Sukses dalam karir dan bisnis ... Sukses menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang banyak ... Dan sukses yang sesungguhnya yaitu selamat dari siksa neraka dan mendapat rahmat Allah dimasukkan ke dalam surga ... Itu semua adalah impian dan cita-cita yang besar ... Semakin besar impian pasti semakin sulit mencapainya, dan pasti akan menghadapi tantangan dan masalah yang besar Tapi kita lebih suka menjadi orang yang tidak suka perubahan. Kita malas mengasah kemampuan diri kita ... Manusia adalah makhluk yang kompleks ... Banyak hal yang harus diasah untuk mencapai impiannya ... Mengasah kesehatan fisik kita dengan berolahraga Mengasah kemampuan berpikir dengan banyak membaca dan belajar Mengasah ruhani kita dengan banyak membaca Al-Quran, hadir di majelis taklim / dzikir, dan beribadah Mengasah jiwa kita dengan memberikan cinta dan kasih sayang kepada orang lain Mengasah kemampuan skill dengan berlatih dan beraktivitas Mengasah kemampuan berbisnis kita dengan belajar kepada orang sukses Mengasah kepemimpinan kita dengan memimpin diri sendiri dan keteladanan Mengasah kesadaran kita dengan banyak merenung dan bermuhasabah Mengasah semangat kita dengan berkumpul bersama orang-orang positif Insya Allah dengan selalu mengasah hal tersebut diatas, apapun impian Anda akan tercapai selama Allah berkehendak ... Yang jelas sesuai firman-Nya: INNALLAAHA LAA YUGHOYYIRU MAA BI QOUMIN HATTAA YUGHOYYIRUU MAA FII ANFUSIHIM "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah 'dirinya sendiri' (maa fii anfusihim). " OK ... AMBIL TANTANGAN .... DAN JANGAN LUPA ASAH KAPAK ANDA!!!

~"al-hayaah"~: agama adalah nasehat

~"al-hayaah"~: agama adalah nasehat: At Tauhid edisi VII/13 Oleh: Raksaka Indra A. Sudah menjadi fitroh (tabiat) manusia,  menyukai kehidupan yang berdampingan dan ...