SELAMAT DATANG DIBLOG BEJOSENTOSO

Selasa, 22 November 2011

Bahaya dan Akibat Buruk Zina ZINA merupakan kejahatan yang sangat besar yang mempengaruhi sangat buruk kepada pezina itu sendiri, khususnya dan kepada seluruh umat umumnya. Di zaman sekarang di mana banyaknya saluran dan media yang berusaha menyeret kearah perbuatan keji ini, maka sangat perlu untuk setiap orang mengetahui bahaya dan akibat buruk yang timbul dari dosa zina. Kita semua harus lebih berhati-hati dan waspada agar tidak terjerumus, hatta, walaupun hanya mendekatinya. Di antara akibat buruk dan bahaya tersebut adalah: Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si pezina, hilangnya sikap wara '(menjaga diri dari dosa), buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu. Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khususnya untuk wanita. Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap. Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya . Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya. Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun sesama manusia. Allah akan melemparkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkendali . Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya. Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihidu oleh orang-orang yang memiliki 'Qalbun Salim' (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya. Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diinginkan. Ini adalah karena, orang yang menemukan kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan. Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapatkan bidadari yang jelita di surga kelak. Perzinahan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat dzalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan bisa membawa kepada pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya terkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau saat terjadinya dan setelah itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula. Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam dari menghadapi akidah kafir, misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertobat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya. Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa. Jika dia adalah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik. Perzinahan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal keturunan (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas. Pezina laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita. Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan pria yang telah berzina dengannya. Perzinahan sangat mempengaruhi jiwa kaum keluarganya di mana mereka akan merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan mereka tidak berani untuk mengangkat muka di hadapan orang lain. Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti aids, siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah. Perzinahan menjadikan sebab hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua akan dihancurkan oleh Allah karena dosa zina yang tersebar dan yang dilakukan secara terang-terangan. HUKUMAN ZINA Demikianlah besarnya bahaya dosa zina, sehingga Ibnul Qayyim, ketika berkomentar tentang hukuman untuk pezina, berkata: "Allah telah mengkhususkan hadd (hukuman) bagi pelaku zina dengan tiga kekhususan yaitu: Pertama, hukuman mati secara hina (rajam) bagi pezina kemudian diringankan (untuk yang belum nikah) dengan dua jenis hukuman, hukuman fisik yakni dirotan seratus kali dan hukuman mental dengan diasingkan selama satu tahun. Kedua, Allah secara khusus menyebutkan larangan merasa kasihan terhadap penzina. Umumnya sifat kasihan adalah diharuskankan bahkan Allah itu Maha Pengasih namun rasa kasihan ini tidak bisa sehingga mencegah dari menjalankan syariat Allah. Hal ini ditekankan karena orang biasanya lebih kasihan kepada pezina dari pencuri, perampok, pemabuk dan sebagainya. Selain itu penzinaan bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk orang kelas atas yang memiliki posisi tinggi yang menyebabkan orang yang menghukum merasa enggan dan kasihan untuk menjalankan hukuman. Ketiga, Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina disaksikan oleh orang-orang mukmin dengan maksud menjadi pengajaran dan memberikan efek positif untuk kebaikan umat. BEBERAPA HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN Orang yang berzina dengan banyak pasangan lebih besar dosanya dari yang berzina hanya dengan satu orang, demikian juga orang yang memainkannya berkali-kali dosanya lebih besar dari yang melakukannya hanya sekali. Penzina yang berani melakukan maksiat ini dengan terang-terangan lebih buruk dari mereka yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Berzina dengan wanita yang bersuami lebih besar dosanya dari dengan wanita yang tidak bersuami karena adanya unsur perbuatan lalim (terhadap suami wanita), bisa menyalakan api permusuhan dan merusak keutuhan rumah tangganya. Berzina dengan tetangga lebih besar dosanya dari orang yang jauh rumahnya. Berzina dengan wanita yang sedang ditinggalkan suami karena perang (jihad) lebih besar dosanya dari dengan wanita lain. Berzina dengan wanita yang ada hubungan darah atau mahram lebih jahat dan hina dari dengan yang tidak ada hubungan mahram. Ditinjau dari segi waktu maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya atau malamnya, lebih besar dosanya dari waktu-waktu lain. Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar dosanya deripada tempat yang lain. Pezina muhson (yang sudah bersuami atau beristri) lebih hina dari gadis atau pria, orang tua lebih buruk dari pemuda, orang alim lebih buruk dari yang jahil dan orang yang berkemampuan (terutama dari segi ekonomi) lebih buruk deripada orang fakir atau lemah . BERTAUBAT Bertaubat ini bukan khusus hanya kepada pezina, bahkan kepada siapa saja yang menunjukkan jalan untuk terjadinya zina, membantu dan memberi peluang kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut terlibat di dalamnya. Hendaknya mereka semua segera kembali dan bertobat dengan sungguh-sungguh, menyesali apa yang pernah dilakukannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa saja dan apa saja yang bisa menarik ke arah perbuatan keji tersebut. Dengan demikian diharapkan Allah akan menerima taubat itu dan mengampuni segala dosa yang pernah dilakukan, dan ingatlah, tidak ada istilah 'putus asa' dalam mencari rahmat Allah. Allah berfirman, mafhumnya: "Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan tetap dalam azab itu, dalam kondisi terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "(QS. 25:68-70)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar