SELAMAT DATANG DIBLOG BEJOSENTOSO

Rabu, 23 November 2011

Masyithah (Wanita Tukang Sisir) Anak Fir’aun Pada malam saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan perjalanan isra’ ditemani oleh Jibril, beliau mencium aroma yang wangi. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Jibril , aroma wangi apa ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah aroma Masyithah, putri Fira’un beserta anak-anaknya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Bagaimana ceritanya?” Kemudian Jibril mengisahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Pada suatu hari, tatkala Masyithah sedang menyisir rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisirnya jatuh dari tangannya. Dengan seketika dia berkata, “Bismillah (dengan nama Allah).” Sang Putri bertanya, “Ayahanda?” “Tidak,” jawabanya. “Tetapi Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” Putri berkata, “Saya akan laporkan kepada ayahanda.” Dia menyahut, “Silakan.” Fir’aun lantas memanggilnya seraya bertanya, “Wahai fulanah, apakah ada Tuhan selian diriku?” Jawabnya, “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” Mendengar jawaban itu Fir’aun menjadi berang, lalu memerintahkan anak buahnya agar memanaskan patung sapi hingga meleleh, kemudian menyuruh agar tukang sisir itu beserta anak-anaknya dilemparkan ke dalamnya. Masyithah berkata, “Sebelum saya meninggal, saya memohon kepadamu satu permohonan.” “Apa permohonanmu?” tanya Fir’aun. Dia menjawab, “Saya mohon agar tuan nanti mengumpulkan tulangku dan tulang anak-anakku dalam satu kafan, lalu tuan kuburkan kami.” Fir’aun berkata, “Itu adalah hal yang sangat mudah.” Akhirnya, anak-anaknya dilemparkan satu persatu di hadapannya hingga tiba giliran anak bayi yang masih disusuinya. Seakan-akan sang ibu terlambat disebabkan rasa iba terhadap bayinya. Seketika itu bayinya dapat berbicara, ‘Wahai Ibu, masuklah! Sesungguhnya siksaan di dunia lebih ringan daripada siksa akhirat.” Ibnu Abbas mengatakan, “Ada empat bayi yang dapat berbicara, yaitiu Isa bin Maryam, Shahib Juraij, saksi Yusuf, dan anak Masyithah (tukang sisir) Fir’aun.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar