SELAMAT DATANG DIBLOG BEJOSENTOSO

Rabu, 23 November 2011

Nikmatnya Cinta Bismillahirrahmanirrahim .. Aha .. siapa si yang tak pernah merasakan jatuh cinta?? Saya sangat yakin sekali, kamu pernah merasakan itu. Namun jatuh cinta itu untuk setiap masing-masing orang berbeda. Ada yang jatuh cinta sekali tetep di pertahanin, ada yang jatuh cinta terus ngajak pacaran, ada yang jatuh cinta langsung ngelamar, ada jatuh cinta tapi diem-diem aja atau bahkan jatuh cinta yang di publikasi. Kamu yang mana?? Hmm ... jatuh dan cinta. Dua kata yang mengisyaratkan berbagai arti. Entah itu yang mengagumkan, menyenangkan, menyedihkan, yang bikin nangis ataupu yang bikin sakit. Tiap hari dalam hidupmu di isi dengan keindahan cinta. Namun sayangnya, diantara semua cinta terselip cinta yang palsu. Cinta yang tak pernah kamu sadari hadir di antara semua nikmat cinta. Coba kamu bayangkan, jika kamu seorang pemulung sampah, kamu akan terbiasa dengan baunya sampah. Tak ada rasa jijik, bahkan sangat menikmati. Mungkin bila kamu tak mendekati sampah kamu akan sangat merindukannya. Begitu juga dengan cinta palsu, sampah itu lah maksiat. Kamu terbiasa dengan maksiat cinta, sampai kamu tak menyadari bahwa maksiat yang kamu lakukan sangat menjijikan. Bahkan jika kamu tidak mendekati maksiat, kamu akan sangat merindukannya .. Naudzubillah .. Itu lah maksiat cinta, elegi dari sebuah nikmatnya jatuh cinta, namun seringnya kamu tak menyadarinya. Dengan alasan jatuh cinta, kamu bebas mengekspresikan kecintaanmu di depan publik. Bebas bergandengan tangan, bebas melakukan Zina, bahkan kamu tidak jijik mempertontonkan kemaksiatan pada semua orang, justru kamu bangga terhadapnya. Karna kamu terbiasa dengan itu. Karna kamu menikmati bau sampah itu. Tengoklah bahwa sampah-sampah itu bertebaran, sampah cinta yang membuatmu terbiasa. "Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah." (Al-Baqarah: 165) Kapan cinta itu adalah sebuah sanjungan jiwa, tentu tak akan ada sampah cinta yang bertahtakan maksiat. Kapan cinta itu adalah sebuah kesejukan hati, tentu tak akan ada sampah cinta yang bermahkotakan maksiat. Kapan Jatuh cinta itu adalah sebuah kenikmatan, tentu saja cintamu tak akan kamu nodai dengan sebuah sampah yang bernamakan MAKSIAT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar