SELAMAT DATANG DIBLOG BEJOSENTOSO
Minggu, 01 Januari 2012
JIKA WAKTU tersia-SIAKAN
"Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaanyang
lain): Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu
luangmu sebelum sibukmu, masa mudamu sebelum tuamu, dan kayamu
sebelum fakirmu "(Riwayat Al Hakim dan Baihaqi, dari Ibnu 'Abbas,
dengan sanad shahih)
Hadits ini merupakan nasehat yang lengkap dan sangat berharga dari
Rasulullah. Sesungguhnya Kaum muslimin sangat membutuhkan
nasehat ini. Kita saksikan hari demi hari, waktu-demi waktu telah
berlalu, tetapi amal kebaikan kita tidak makin bertambah banyak.
Banyak diantara kita yang masih suka menyia-nyiakan hidup kita untuk
hal-hal yang mubadzir, hanya demi mengikuti nafsu dan syahwat.
Dengarlah firman Allah berikut:
.
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan
kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara
kamu; lalu ia berkata, "Ya Rabbku, mengapa engkau tidak
menangguhkan (kematian) ku sebentar saja, sehingga aku dapat
bersedekah dan aku menjadi orang-orang yang shaleh ". Dan Allah
sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan ". (Al Munafiquun: 10-11)
1. MEMANFAATKAN HIDUP SEBELUM DATANGNYA KEMATIAN
Rasulullah memberi nasehat kepada seseorang supaya memanfaatkan
hari-hari selama hidupnya sebelum matinya. Hidup adalah nikmat
yang besar. Karenanya setiap kali bangun dari tidurnya, Rasulullah
selalu mengucap:
"Segala puji bagi Allah, yang mem-bangunkan kami setelah ditidurkan2
Nya dan ke-Nya kami dibangkitkan. "(Riwayat Bukhari-Muslim)
Hal itu disebabkan karena pada hari itu seseorang berkesempatan
bertobat dan mamperbanyak amal baiknya. Rasulullah bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang panjang usianya dan bagus
amalnya "(Riwayat Tirmidzi)
Orang yang berusia panjang disertai dengan amal yang shalih mencapai
derajat yang tinggi dan abadi. Karena itu janganlah kita menjadikan
agama ini hanya sebagai mainan belaka. Janganlah kita tertipu oleh
manisnya kehidupan dunia ini. Allah berfirman:
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), sampai bila datang
kematian kepada salah seorang diantara mereka, dia berkata; "Ya Rabbku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih
terhadap apa yang telah aku tinggalkan. "Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu hanya kata yang diucapkan saja. Dan dihadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan "(Al Mukminun:
99-100)
Qathadah Rahimahullah berkata; "Demi Allah, dia tidak meminta
dikembalikan (ke dunia) agar bisa berkumpul dengan keluarganya, tidak
pula bisa mengumpulkan harta atau memenuhi nafsu syahwat, akan
tetapi dia meminta hidup kembali supaya bisa berbuat taat "(tafsir Ibnu
Katsir 3 / 255).
Allah telah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang melakukannya maka mereka itulah orang-orang
yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara
kamu; lalu dia berkata; "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian) ku sebentar saja, yang menyebabkan aku bisa
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh "(Al Munafiquun
9-10)
Semua orang yang melanggar syari'at akan menyesal ketika sakaratul
maut datang. Mereka akan minta ditunda meskipun hanya sesaat
untuk mendapatkan kembali apa yang mereka tinggalkan. Padahal ini
adalah suatu hal yang mustahil, ...!.
2. MEMANFAATKAN KESEHATAN & WAKTU LUANG
Kesehatan adalah mahkotanya orang-orang yang sehat. Kesehatan tak
terlihat nialainya, kecuali aleh orang-orang yang sakit. Demikan juga
waktu luang adalah nilai yang sangat tinggi dan tidak disadari kecuali
oleh orang-orang yang sibuk.
Wahai hamba-hamba Allah, ... marilah kita memanfaatkan kesehatan
kita. Kita manfaatkan untuk, shalat malam, shaum, jihad, dan amal
3
ibadah yang lainnya. Marilah kita manfaatkan waktu itu sebelum kita
diuji dengan sakit. Ketika sakit kita sangat berharap bisa, shalat malam,
Shaum dan mengerjakan amal ibadah lainnya, tetapi kita tak mampu
karena fisik kita sedang lemah karena sakit. Maka kita akan menyesali
hari-hari ketika kita masih mampu untuk melakukan semua ibadah,
tetapi kita tidak bisa memanfaatkannya.
Harus kita isi waktu-waktu luang kita dengan praktek-praktek yang
shalih yang akan berguna untuk diri kita sendiri. Sebab dikala kita sedang
sibuk, kita akan sangat berharap memiliki waktu untuk
melakukannya, maka kita akan menyesalinya ketika kita telah menyianyiakannya.
Ketahuilah, sesungguhnya jika kita telah memanfaatkan waktu sehat
dan waktu luang untuk taat kepada Allah, lalu kita sakit atau
melakukan perjalanan yang jauh, maka akan dituliskan untuk kita pahala
praktek yang sering kita lakukan dikala sehat dan luang. Sebagaimana
dijelaskan oleh rasulullah dalam sabdanya:
"Bila seorang hamba sakit, maka ditulislah baginya pahala apa yang
ia lakukan ketika ia sehat dan tidak dalam perjalanan "(Riwayat
Bukhari)
Akan tetapi kebanyakan manusia melalaikan hal itu. Rasulullah telah
bersabda:
"Dari Ibnu Abbas berkata: Nabi bersabda:" Ada dua nikmat yang
sering kebanyakan manusia tertipu tentangnya (sering melupakannya),
yaitu: waktu sehat dan waktu senggang "(Riwayat Bukhari)
Kata "maghbuun" dalam hadits diatas pada dasarnya terjadi pada saat
jual beli. Dengan ini Nabi ingin menjelaskan bahwa orang-orang yang
rugi secara hakiki adalah orang yang sehat dan memiliki waktu luang
tetapi tidak bisa memanfaatkan keduanya. Ibaratnya orang yang
memiliki permata yang sangat mahal lalu ia ganti dengan kotoran yang
tidak berguna.
Ibnu Batthal Rahimahullah berkata; "Maksud hadits ini adalah seseorang
tidak akan memiliki waktu senggang sampai ia kecukupan ekonomi dan
berbadan sehat. Barangsiapa yang telah memperolehnya maka
harus ia bertekad agar ia tidak rugi dengan cara mensyukuri nikmat
yang Allah berikan kepadanya. Diantara syukur kepadanya adalah
mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Barangsiapa yang meremehkannya, maka ia adalah orang-orang yang
rugi ".
4
Ibnul Jauzy Rahimahullah berkata; "Terkadang ada orang yang berbadan
sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang disebabkan oleh
pekerjaannya. Terkadang juga ada orang yang kaya tetapi ia sakit. Jika
ada orang yang memiliki kedua hal tersebut, lalu dia malas untuk
berbuat taat, maka dialah orang yang rugi ".
Ath Thiibiy Rahimahullah berkata; "Nabi membuat permisalan untuk
mukallaf (orang yang telah terbebani syariat) dengan pedagang yang
penya modal. Pedagang itu ingin mencari untung dengan tetap menjaga
keutuhan modalnya. Caranya dengan memilih orang untuk dimodali dan
dia harus jujur dan benar agar tidak rugi. Kesehatan dan waktu luang
adalah modal. Maka semestinya seorang hamba mengisinya dengan
keimanan dan memerangi hawa nafsu dan syetan, agar meraih
keberuntungan di dunia dan di akhirat. Janganlah ia mentaati udara
nafsu dan syetan, agar modal dan keuntungannya tidak hilang sia-sia.
Kehilangan modal dan keuntungan adalah kerugian yang sangat besar.
Hadist ini diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam Shahihnya pada Kitab
"Ar Riqaaq" Kemudian diiringi dengan hadits Anas, dari Nabi
katanya:
"Ya Allah, tidak ada kehidupan (hakiki) kecuali kehidupan akhirat"
(Riwayat Bukhari-Muslim)
Ibnul Munayyir Rahimahullah berkata; "Korelasi maksud hadits yang
diriwayatkan dari Anas dngan hadits dari Ibnu Abba adalah
banyaknya orang yang tertipu dengan kesehatan dan waktu luang,
karena mereka lebih mengutamakan kehidupan dunia dari
kehidupan akhirat. Maka Rasulullah ingin menunjukan bahwa
kehidupan yang mereka geluti itu tidak ada artinya sedikitpun,
sedangkan kehidupan yang mereka tinggalkan itulah kehidupan yang
sebenarnya. Barangsiapa yang tidak mendapatkannya maka dialah
orang-orang yang rugi.
3. MEMANFAATKAN WAKTU MUDA
Masa muda adalah masa yang sangat berharga seumur hidup.
Barangsiapa yang memanfaatkannya dengan sesuatu yang bermanfaat
untuk dirinya, dia akan beruntung dan selamat. Dia juga akan berada
dibawah naungan Allah.
Maka barangsiapa yang menyia-nyiakan masa mudanya dengan udara
nafsu dan foya-foya, sungguh ia telah merugi. Jika ia mati mendadak,
sementara ia masih tenggelam dalam hawa nafsunya maka ia akan
menyesal. Dan jika dia diberi umur yang panjang ia juga akan
menyesalinya, karena begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Padahal waktu muda adalah masa dimana kita masih produktif, dan
kesempatan untuk beramal shaleh sangat besar, namun tampaknya
banyak yang default dengan masa mudanya.
5
4. MEMANFAATKAN KEKAYAAN.
Orang yang diberi kekayaan oleh Allah wajib mensyukuri nikmat ini.
Oleh karena itu, seorang hamba wajib memanfaatkan masa kayanya,
membelanjakan kekayaannya dijalan yang diridhai oleh Allah.
Hendaklah ia menghindari sifat bakhil dan sifat menahan karunia Allah.
Allah berfirman:
4
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah
berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan
itu baik untuk mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk untuk
mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di
lehernya di hari kiamat. Dan milik Allah-lah segala warisan (yang
ada) dilangit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan ". (Qs. Ali Imran: 180)
Janganlah kekayaan yang telah Allah karuniakan kepada kita kita
belanjakan dijalan yang dimurkai oleh Allah. Dan jangan pula kekayaan
itu membuat kta lengah dan lalai dari Dien kita.
Inilah diantara nasehat-nasehat Rasulullah kepada ummatnya.
Barangsiapa yang ingin selamat dan beruntung harus
memperhatikan nasehat beliau.
Wallahu A'lam ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar